Assalammu'alaikum Wr.Wb.
sebelumnya saya minta maaf kalau judulnya kurang berkenan gan. Dan saya yakin banyak abdi negara yang bagus
Tetapi abdi negara yang baik, kalau lingkungan dan paradigma di Masyarakat tidak mendukung, ya jadi jelek gan
*****
Seperti yang kita ketahui Mayoritas Mahasiswa setelah Lulus adalah PNS-Oriented,
Tentu ada penyebabnya mengapa mereka ingin jadi PNS gan, tidak ada asap kalau tidak ada api
ane ambil contoh yang lagi hot,
Bapak Gayus ya gan,
selepas dari perbuatan salahnya,
beliau sangat pintar,
saya yakin...
karena selain background pendidikannya (PTKnya sama dngn ane dan paling sulit di Negara kita),
kalau tidak salah beliau juga di terima beberapa PTN di Indonesia,
Saya lupa berapa PTN yang dia lolos seleksi, tapi kalau ada juragan yang tahu,
tolong di Share yak
intinya bapak gayus kan pintar sekali gan,
nah coba sekarang agan renungkan,
kalau kasus gayus terjadi di tahun 70an dan 80an,
Dimana pada tahun itu TV sangat jarang dan dikuasai pemerintah, Radio masih sangat jarang.
Dan belum ada kaskus tercinta
waktu itu,
ada petugas pajak yang "nakal" dan melakukan tindakan tidak terpuji,
hartanya banyak gan,
rumah 1 kampung dia yang punya
Bisa naik Haji Berkali-Kali, Membangun Masjid
nah,
tetangganya yang melihat,
" Wah, enak ya jadi PNS, uangnya banyak, pekerjaannya enak nda susah,
tuanya dapat pensiun lagi"
1 pola pikir terbentuk,
didukung masyarakat yang suka gosip...
1 pola pikir membentuk beberapa pola pikir,
dan akhirnya,
paradigma masyarakat terbentuk yaitu:
"menjadi PNS itu adalah jalan menjadi kaya, nyaman, dan tanpa resiko"
dan mental masyarakat Indonesia pun terbentuk...
"Saya harus pintar, banyak belajar, biar ntar jadi PNS"
sebenarnya tidak ada yang salah dengan pola pikir seperti itu gan,
tapi yang menjadi salah kalau semua memiliki pola pikir seperti itu..
kenapa?
masyarakat Indonesia berapa gan?
225 juta jiwa..
coba kalau semua jadi PNS...
jadi negara apa kita gan
********
nah ada beberapa hal yang perlu disadari gan,
kalau ingin kaya, jangan jadi PNS
kenapa?
karena "Pintu Rejeki ada 20, 19 diantaranya melalui berdagang."
Coba kita tengok saudara kita Tionghoa. Mereka sangat jarang sekali ada yang melamar jadi PNS. Tetapi membangun usaha
Coba lihat perumahan Elite dan Mewah di sekitar agan, siapa yang punya?
tentu pengusaha bukan?
Kalau ada PNS yang punya bagaimana?
kita lihat dulu, apakah mereka punya usaha?
kalau iya, tentu bisa gan
nah kalau tidak ini yang bahaya,
bisa pasti dikatakan dia korupsi
Solusinya bagaimana?
1. Alhamdulillah sekarang banyak media yang bisa berbicara dan
bisa memberi pengetahuan gan,
Contohnya kaskus
coba kalau tahun 70an dan 80an,
mungkin akan lebih-lebih banyak seperti bapak Gayus
pesan yang bisa diambil adalah..
- Kalau juragan kelak punya anak,
tolonglah diberi pelajaran berdagang,
karena nanti takutnya hanya tahu mencari rezeki dari bekerja,
dan kalau nanti memilih menjadi pegawai,
perlu diberi pengetahuan kalau bekerja adalah mengabdi
bukan menjadi kaya..
semoga kita bisa memperbaiki sejarah yang salah gan,
semoga kelak ada Bill Gates, Mark Zuckenberg, Larry Page dan Sergey Brin dari Indonesia,
(sekarang Bill Gates, Mark Zuckenberg, Larry Page dan Sergey Brin di Indonesia masih jadi PNS semua gan )
2) "Bukan masalah menjadi pedagang atau pegawai,
tapi setidaknya cepat lambat kita belajar berdagang"
kenapa gan?
karena takutnya kalau jadi pegawai tidak belajar berdagang,
waktu gajinya kurang atau waktu udah pensiun,
nda tau lagi gimana cara nyari rezeki
dan kalau jadi pedagang,
juga butuh ilmu gan,
orang yang jualan di pasar ama yang main di pasar saham
kan beda ilmunya gan..
Semoga threadnya bisa memberi ilmu dan inspirasi ya gan.
Sumber ; http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=176768
sebelumnya saya minta maaf kalau judulnya kurang berkenan gan. Dan saya yakin banyak abdi negara yang bagus
Tetapi abdi negara yang baik, kalau lingkungan dan paradigma di Masyarakat tidak mendukung, ya jadi jelek gan
*****
Seperti yang kita ketahui Mayoritas Mahasiswa setelah Lulus adalah PNS-Oriented,
Tentu ada penyebabnya mengapa mereka ingin jadi PNS gan, tidak ada asap kalau tidak ada api
ane ambil contoh yang lagi hot,
Bapak Gayus ya gan,
selepas dari perbuatan salahnya,
beliau sangat pintar,
saya yakin...
karena selain background pendidikannya (PTKnya sama dngn ane dan paling sulit di Negara kita),
kalau tidak salah beliau juga di terima beberapa PTN di Indonesia,
Saya lupa berapa PTN yang dia lolos seleksi, tapi kalau ada juragan yang tahu,
tolong di Share yak
intinya bapak gayus kan pintar sekali gan,
nah coba sekarang agan renungkan,
kalau kasus gayus terjadi di tahun 70an dan 80an,
Dimana pada tahun itu TV sangat jarang dan dikuasai pemerintah, Radio masih sangat jarang.
Dan belum ada kaskus tercinta
waktu itu,
ada petugas pajak yang "nakal" dan melakukan tindakan tidak terpuji,
hartanya banyak gan,
rumah 1 kampung dia yang punya
Bisa naik Haji Berkali-Kali, Membangun Masjid
nah,
tetangganya yang melihat,
" Wah, enak ya jadi PNS, uangnya banyak, pekerjaannya enak nda susah,
tuanya dapat pensiun lagi"
1 pola pikir terbentuk,
didukung masyarakat yang suka gosip...
1 pola pikir membentuk beberapa pola pikir,
dan akhirnya,
paradigma masyarakat terbentuk yaitu:
"menjadi PNS itu adalah jalan menjadi kaya, nyaman, dan tanpa resiko"
dan mental masyarakat Indonesia pun terbentuk...
"Saya harus pintar, banyak belajar, biar ntar jadi PNS"
sebenarnya tidak ada yang salah dengan pola pikir seperti itu gan,
tapi yang menjadi salah kalau semua memiliki pola pikir seperti itu..
kenapa?
masyarakat Indonesia berapa gan?
225 juta jiwa..
coba kalau semua jadi PNS...
jadi negara apa kita gan
********
nah ada beberapa hal yang perlu disadari gan,
kalau ingin kaya, jangan jadi PNS
kenapa?
karena "Pintu Rejeki ada 20, 19 diantaranya melalui berdagang."
Coba kita tengok saudara kita Tionghoa. Mereka sangat jarang sekali ada yang melamar jadi PNS. Tetapi membangun usaha
Coba lihat perumahan Elite dan Mewah di sekitar agan, siapa yang punya?
tentu pengusaha bukan?
Kalau ada PNS yang punya bagaimana?
kita lihat dulu, apakah mereka punya usaha?
kalau iya, tentu bisa gan
nah kalau tidak ini yang bahaya,
bisa pasti dikatakan dia korupsi
Solusinya bagaimana?
1. Alhamdulillah sekarang banyak media yang bisa berbicara dan
bisa memberi pengetahuan gan,
Contohnya kaskus
coba kalau tahun 70an dan 80an,
mungkin akan lebih-lebih banyak seperti bapak Gayus
pesan yang bisa diambil adalah..
- Kalau juragan kelak punya anak,
tolonglah diberi pelajaran berdagang,
karena nanti takutnya hanya tahu mencari rezeki dari bekerja,
dan kalau nanti memilih menjadi pegawai,
perlu diberi pengetahuan kalau bekerja adalah mengabdi
bukan menjadi kaya..
semoga kita bisa memperbaiki sejarah yang salah gan,
semoga kelak ada Bill Gates, Mark Zuckenberg, Larry Page dan Sergey Brin dari Indonesia,
(sekarang Bill Gates, Mark Zuckenberg, Larry Page dan Sergey Brin di Indonesia masih jadi PNS semua gan )
2) "Bukan masalah menjadi pedagang atau pegawai,
tapi setidaknya cepat lambat kita belajar berdagang"
kenapa gan?
karena takutnya kalau jadi pegawai tidak belajar berdagang,
waktu gajinya kurang atau waktu udah pensiun,
nda tau lagi gimana cara nyari rezeki
dan kalau jadi pedagang,
juga butuh ilmu gan,
orang yang jualan di pasar ama yang main di pasar saham
kan beda ilmunya gan..
Semoga threadnya bisa memberi ilmu dan inspirasi ya gan.
Sumber ; http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=176768
0 komentar:
Posting Komentar